Seputar
Fakta Ambergris
Ambergris
akhir-akhir ini menjadi fenomenal semenjak diberitakan seorang bernama Sukadi,
nelayan asal Bengkulu, menemukan 300 kilogram ambergris pada awal November
2017. penemuan itu diakuinya secara tidak sengaja ketika melihat benda berwarna
putih tersebut mengapung saat melaut di sekitar Pulau Enggano, setelah diteliti
ternyata benda tersebut adalah ambergris. Satu hal yang membuat heboh adalah
harga dari ambergris di pasaran internasional sangat fantastis harganya
disebabkan kelangkaan dan fungsinya untuk bahan baku parfum kualitas terbaik,
dimana ambregris bisa dihargai US$20 atau Rp. 270 ribu per gram.
Situs stylecaster
menulis, bahwa muntahan paus atau ambergris telah menjadi bahan utama di
beberapa parfum premium terbaik. Parfum tertentu dari Chanel, Gucci dan
Givenchy semuanya dikabarkan mengandung muntahan ini, yang lebih dikenal
dengan ambergris.
Apakah
Sebenarnya Ambergris?
Ambergris adalah zat
mirip lilin yang terbentuk di perut paus sperma. Zat ini berfungsi melindungi
lapisan perut dari makanan tajam, seperti kulit kerang dan cumi-cumi besar, dan
saat terjadi gangguan pencernaan, ikan paus memuntahkannya.
Meski berasal dari
kotoran perut ikan paus, namun setelah melalui proses pencernaan dan
fermentasi, ternyata zat ini menjadi batu yang berbau harum ketika setelah
beberapa waktu keluar dari perut ikan. Perlahan seiring berjalannya waktu,
berkat baunya yang khas dan seksi, ambergris berakhir menjadi wewangian yang
awet dan tahan lama harumnya.
Akibat harga yang
kelewat mahal itu, sekarang telah dibuat sintesa/ekstrak tiruan yang berasal
dari balsam tanaman cemara yang jauh lebih efisien untuk diproduksi senyawa
alami semacam itu, yang dapat membuat produk bio ini lebih murah dan lebih
berkelanjutan.
Fakta
apakah ambergris muntahan paus?
Muntahan paus alias
ambergris sebetulnya bukan keluar dari mulut paus (Cetacea). Sebaliknya, benda yang disebut bisa digunakan sebagai
ekstraksi parfum ini keluar dari anus. Seorang Peneliti ilmu kelautan dari
Universitas Bengkulu, Zamdial, menjelaskan ambergris dikeluarkan melalui anus
setelah melalui proses di dalam pencernaan. Dikarenakan paus kerap memakan
udang kecil dan cumi-cumi, ada kalanya paus mengonsumsi makanan mengandung
toksik, racun, yang tak bisa dicerna. Kemudian dari kotoran tersebut setelah
keluar menjadi ambergis. Ambergis inilah yang dipakai untuk zat
pengawet parfum dan mahal harganya.
Aroma yang
dikeluarkan ambergris seperti aroma musk alias kesturi. Aroma kesturi
sebetulnya adalah aroma tubuh yang dikeluarkan dari sejenis kijang jantan.
Namun, aroma white musk yang kerap dikenal selama ini berasal dari tumbuhan
Angelica yang banyak tumbuh di dataran Eropa. Saat dikeluarkan, ambergris ini
baunya busuk dan berwarna hitam, namun setelah melewati proses dalam jangka
waktu tertentu, warnanya akan berubah menjadi coklat kemudian putih kekuningan
dan aromanya berubah menjadi aroma musk.
Melihat harga
ambergris yang sangat mahal tersebut maka yang menjadi kekhawatiran adalah
terjadinya peburuan brutal terhadap Paus Sperma yang bisa menghasilkan
ambergris. Jangan sampai ada perburuan
terhadap paus sperma (Physeter macrocephalus) untuk mengambil muntahan paus
atau ambergris, dikarenakan mamalia itu termasuk hewan yang dilindungi.
Tags : cara mengolah ambergris, teknik membuat ambergris, harga ambergris, cara membuat ambergris, cara membedakan ambergris asli dan palsu, perbedaan ambergris, jenis ambergris, macam-macam ambergris
0 Response to "Seputar Fakta Ambergris"
Post a Comment